Setelah berhasil mendaratkan pesawat terbangnya di Eropa, Tiket Pesawat Garuda Indonesia langsung dihadapkan pada persaingan yang akan berlangsung sangat ketat dengan maskapai-maskapai penerbangan kelas dunia dari negara asing yang sudah lebih dahulu melayani rute penerbangan di benua itu. Memiliki jalur penerbangan ke Eropa sesungguhnya menjadi dambaan setiap maskapai dari benua lain. Kehadiran pesawat-pesawat mereka di kawasan itu bukan saja mendongkrak reputasi negara asal perusahaan penerbangan tersebut, tetapi lebih dari itu melegitimasi eksistensi maskapai yang bersangkutan di pasar internasional. Itu sebabnya, ketika Tiket Pesawat Garuda membuka kembali jalur penerbangan ke Amsterdam, Belanda, hampir seluruh masyarakat Indonesia di mana pun berada begitu berbahagia. "Jujur, kami berbahagia sekali dengan penerbangan Garuda jurusan Jakarta-Amsterdam pergi pulang. Indonesia akan semakin dikenal luas di kalangan masyarakat Eropa," kata Asep Rakhmat (44), asal Bandung, yang sudah lima tahun bekerja di Amsterdam. Dia mengaku, selama ini teman-temannya yang warga Eropa selalu mengukur kemajuan sebuah negara jika memiliki maskapai yang melayani penerbangan ke Eropa. Indonesia dinilai masih terbelakang karena belum satu pun perusahaan penerbangan yang melayani rute ke Eropa. "Dengan Garuda masuk kembali ke Eropa, posisi Indonesia pun bakal ikut terangkat. Apalagi, Uni Eropa selalu memberlakukan syarat yang ketat bagi setiap perusahaan penerbangan yang ingin terbang ke benua ini. Makanya, prestasi ini pantas dibanggakan dan patut ditingkatkan," ujar Asep. Apa yang dikatakan Asep mungkin benar. Reputasi Garuda Indonesia mulai terdongkrak di pasar Eropa. Terbukti, saat sidang Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) di Berlin, Jerman, pada 6-8 Juni 2010, Direktur Utama Garuda Indonesia Emirsyah Satar didaulat menjadi salah seorang pembicara dalam forum yang dihadiri 265 presiden direktur perusahaan penerbangan (operator, produsen, dan sewa) dari sejumlah negara di dunia. Tiket Pesawat Dia diminta berbagi pengalaman seputar hubungan pemerintah dan industri penerbangan. Emirsyah juga dipercaya menjadi Dewan Pengurus IATA mewakili Asia Pasifik. Posisi tersebut sebelumnya selalu dijabat Presiden Direktur Singapore Airlines. Di forum tersebut, Emirsyah juga menjadi perhatian media asing. Dia diwawancarai tentang keberhasilan Garuda dalam melakukan berbagai pembenahan sehingga memungkinkan Uni Eropa mencabut larangan dan mengizinkan penerbangan kembali ke Eropa. Sejumlah presiden direktur perusahaan penerbangan asing pun mengajak Emirsyah melakukan pertemuan tertutup membahas kerja sama bisnis dengan Garuda. "Garuda terbang lagi ke Eropa itu suatu prestasi luar biasa. Itu sebabnya saya ingin sekali mewawancarai Emirsyah untuk mengetahui langkah pembenahan yang dilakukan sehingga Garuda Indonesia dipercaya lagi Uni Eropa," jelas Nguyen Lan Anh, wartawan asal Vietnam.
7 tahun yang lalu