Disebutkannya, saat Garuda sedang mempersiapkan operasi penerbangan haji seperti tender pesawat, perekrutan kru pesawat asal daerah embarkasi dan akan menyewa pilot asing untuk memperkuat operasi haji tersebut. Sementara Lion Air yang tadinya berhasrat untuk turut ikut dalam penyelenggaraan haji menyatakan mundur. Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait mengatakan, Lion belum siap dengan penyelenggaraan haji. "Masih ada beberapa hal yang mesti dipersiapkan sehingga Lion belum bisa mengusulkan ikut dalam penyelenggaraan haji," tandas Edward. Maskapai Cathay Pacific Airways mengumumkan rencana membuka penerbangan dari Hong Kong ke Bandara Haneda, Tokyo sebanyak dua kali per hari mulai Oktober 2010. Chief Executive Cathay Pacific, Tony Tyler mengatakan pembukaan penerbangan itu sebagai tambahan layanan penerbangan menuju Bandara Internasional Narita Tokyo. "Penerbangan menuju Haneda akan memberikan penumpang kami lebih banyak pilihan dan fleksibilitas untuk bepergian antara Hong Kong and Ibukota Kota Jepang, Tokyo," katanya dalam siaran pers hari ini. Dia menyatakan penambahan penerbangan Cathay ke Haneda akan meningkatkan hubungan Hong Kong dengan Jepang karena ke Tokyo telah lama menjadi tujuan penting untuk bisnis dan liburan. Cathay pertama kali beroperasi menuju Haneda pada 1959, ketika meluncurkan layanan penerbangan ke Tokyo. "Pada 1978, maskapai yang berbasis di Hong Kong telah melayani empat penerbangan per hari dan empat layanan pengangkutan kargo dalam seminggu sebelum akhirnya semua maskapai penerbangan internasional dialihkan ke Narita," ucap Tyler. Cathay Pacific saat ini mengoperasikan enam penerbangan sehari – lima penerbangan langsung dan satu melalui Taipei – menuju Narita. Secara keseluruhan maskapai ini menawarkan 91 kali penerbangan penumpang dan 11 layanan kargo per minggu antara Hong Kong dan lima gerbang utama di Jepang: Tokyo, Osaka, Nagoya, Fukuoka dan Sapporo. Radio Compass memiliki fungsi seperti kompas. Bedanya, jika kompas konvensional bekerja karena adanya medan magnet Kutub Utara dan Kutub Selatan, maka Radio Compass bekerja karena adanya pemancar gelombang radio yang biasanya sengaja dipasang pada lapangan terbang atau pesawat terbang. Radio compass ini menjadi alat navigasi yang sangat vital, terlebih sebelum dunia penerbangan sipil belum diperkenankan untuk menggunakan GPS (Global Positioning System). Terbang tinggi di angkasa untuk menuju ke tempat yang jauh, hanya akan membahayakan penerbangan tanpa dilengkapi peralatan navigasi yang memadai. Misalnya Radio Compass ini. Jika Anda pernah melihat bagian cockpit sebuah pada bagian dashboard tampak banyak sekali terpasang indikator yang beberapa diantaranya adalah kompas magnetic (kompas biasa) dan radio compass.
7 tahun yang lalu