Berlebaran dengan kekuatan penuh. Pada Lebaran tahun kemarin, saya menggunakan paket Simpati Talkmania untuk menghubungi keluarga dan teman-teman saya yang tinggal di daerah atau kota lain. Triks menelpon menggunakan ponsel secara gratis. Waktu itu tarifnya masih Rp.25.000,- untuk pembicaraan dalam 1 hari sejak pukul 07.00 sampai 22.00. Cukup murah untuk durasi waktu sepanjang itu. Tapi ya gitu, harus dipakai nelpon terus selama waktu yang di sediakan. Tentunya hanya untuk ke sesama pelanggan Telkomsel. Tahun ini pun kembali Telkomsel menggelar paket Simpati Talkmania. Tapi tarifnya beda dibanding tahun kemarin. Kalau dulu Rp.25.000,- untuk durasi 15 jam, sekarang tarifnya Rp.2.000,- untuk durasi 5.400 detik alias 1,5 jam. Lebih murah tarif yang sekarang, meskipun selisihnya cuma Rp.333,- per jam. Program bicara super murah versi Telkomsel ini sudah digelar sejak tanggal 02 September 2008 lalu dan rencanananya akan berakhir pada tanggal 30 Nopember 2008. Tapi sayangnya, registrasi pengaktifan layanan ini hanya bisa dilakukan 1 kali saja dalam 1 hari untuk setiap pelanggan. Begitu jatah 1,5 jam itu habis, terpaksa menunggu besok lagi. Dan sayangnya lagi, saya yang tinggal di Pulau Bunyu - Kalimantan Timur, tidak bisa lagi menikmati paket Simpati Talkmania ini. Karena layanan ini hanya berlaku untuk pemakai kartu Simpati yang berada di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Madura, Bali, dan Nusa Tenggara Barat. Nasib..., hikz.... Pencapaian teknologi sudah membuat yang semula mustahil menjadi hal yang wajar dan biasa saja. Dulu menerima panggilan telepon sambil buang hajat di wc itu hanya bisa dilakukan kaum jet set. Tapi di jaman ponsel ini, saya dan sampeyan pun bisa juga melakukan hal seperti itu. Tapi saya lebih suka buang hajat di wc tanpa ada gangguan panggilan telepon. Supaya bisa lebih konsentrasi, gitu. Lalu lahirlah teknologi nano, saya kurang tahu kapan lahirnya dan siapa dukun beranaknya, yang membuat mimpi-mimpi manusia bisa menjadi kenyataan. Ini teknologi yang memungkinkan manusia untuk mengutak-atik partikel yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop elektron. Saking kecilnya. Apa yang semula cuma angan-angan, sebentar lagi akan menjadi kenyataan yang dianggap biasa aja. Dulu orang sudah membuat mesin yang ukurannya tidak lebih besar dari kepala batang kayu korek api. Mesin itu untuk melengkapi sistem pengendali pada peluru kendali pada jaman perang dingin. Itu sudah dianggap pencapaian yang luar biasa pada jamannya. Tapi sekarang hal itu sudah dianggap biasa-biasa saja. Kini orang sedang bersiap-siap menuju teknologi nano generasi keempat. Jika usaha ini berhasil, orang bisa dengan mudah mengubah seekor kucing menjadi kambing. Eh..., ndak seajaib gitu ding. Wekekeke.... Ilustrasi yang diberikan untuk menggambarkan pencapaian ini adalah mengubah kayu menjadi roti. Kira-kira bisa atau tidak ya? Bisa, kata para pakar teknologi nano. Jadi, mulai sekarang bersiaplah untuk menghadapi perubahan demi perubahan besar yang bakal terjadi. Perubahan yang mungkin akan sangat mengganggu paradigma yang selama ini sampeyan anut. Militer, Hankam. Otomotif. Penerbangan, Pariwisata. Ponsel, Komputer, Seluler, Kamera Digital. Kotabumi, Lampung Utara. Maritim, Kapal, Laut. Resep Memasak, Kuliner Kesehatan. Indonesia Tourism and Aviation. Nusantara Culinary. Gambar Kartun.
7 tahun yang lalu